Senin, 10 April 2017

Tugas2_EtikaBisnis

NAMA  ; Diah ayu wulandari
KELAS : 3EA11
NPM     : 12214952
TUGAS ETIKA BISNIS

PENGALAMAN POSITIF TRANSAKSI ONLINE

Berawal dari sekedar iseng melihat-lihat di suatu media sosial yaitu Instagram, awalnya ada suatu akun instagram yang diberitahukan oleh seorang teman yang didalam akun tersebut menjual beberapa barang seperti jaket dan celana khususnya untuk wanita, dan kebetulan saya memang sedang mencari jaket untuk berlibur, nah disaat itu saya langsung saja untuk mengecek produk yang ada di akun tersebut.


Setelah saya lihat-lihat produk yang ditawarkan, ternyata barang yang diperjual belikan sangatlah cukup menarik seperti jaket yang saya cari pun ada di akun toko tersebut. Dan akhirnya ada satu jaket yang menurut saya menarik kemudian sayapun mencoba untuk menghubungi contact person yang tertera di bio akun tersebut, setelah saya fix untuk memesan produk tersebut saya pun langsung diberikan rekening untuk mentransfer pembayarannya agar barang yang dipesan pun dapat segera sampai pada saya.

Setelah menunggu selama 4 hari pemesanan, produk tersebut pun akhirnya dikirim kealamat rumah saya. ternyata produk yang ditawarkan dan yang diperlihatkan didalam akun instagram itu tidak berbeda antara gambar dengan aselinya. untuk itu mengapa saya memilih berbelanja di akun toko tersebut..dikarenakan keamanan yang diberikan oleh toko tersebut baik seperti adanya rekening transfer yang diberikan atas naman yang sesuai, informasi yang diberikan pun baik seperti alamat yang tertera di dalam bio intagram berada didaerah mana dan alamat lengkapnya, kemudian untuk beberapa pilihan yang diberikan seperti warna dan ukuran sanagatlah sama antara gambar dengan barang aselinya. 

Minggu, 09 April 2017

Tulisan1_EtikaBisnis

NAMA  : Diah ayu wulandari
KELAS : 3ea11
NPM     : 12214952
Tugas Etika Bisnis


HACKER KEMBALI MENYERANG BANK

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah upaya perbankan meningkatkan layanan electronic channel, nasabah harus semakin ekstra waspada atas potensi terjadinya kejahatan di sistem perbankan. Awal pekan ini Bank Mandiri memblokir kartu ATM sebagian nasabah.
Mari simak pengalaman Inne Nathalia. "Panik, ATM Mandiri offline," kata Inne, salah satu nasabah yang mengalami pemblokiran kartu. Beruntung, ia mengaktifkan mobile banking dan memastikan rekeningnya aman.
Nixon Napitupulu, Sekretaris Perusahaan Mandiri, mengakui memblokir 2.000 kartu dari total 11 juta kartu ATM Mandiri. Bank ini mendeteksi sebuah pola kejahatan tengah berlangsung. Atas dasar itu, Mandiri berinisiatif memblokir 2.000 kartu ATM di Jakarta. "Tindakan ini guna melindungi kepentingan nasabah dari penyalahgunaan oleh pihak tidak berwenang," ujar Nixon.
Mandiri mengklaim, nasabah tak kehilangan dana.

Sejatinya, hackers terbiasa meretas keamanan sebuah sistem. Jika "hackers putih" mengetahui ada kelemahan di keamanan siste, mereka akan memberi tahu si empunya sistem. Jika "hackers jahat" mereka langsung membobol.
Tengok saja BCA. Bank ini mengungkapkan, setiap hari, sekitar 4.000 hacker berusaha meretas sistem BCA. "Tapi tidak pernah ada yang berhasil," terang Suwignyo Budiman, Direktur BCA, Selasa (13/5/2014).
Suwignyo bilang, BCA kini memiliki unit kerja khusus, yakni enterprise security. Unit ini bertugas membuat strategi pengamanan, pengawasan, hingga perlindungan data di sistem teknologi BCA. Jika sistem lemah, bersiaplah kebobolan. Seperti yang terjadi pada sebuah bank di Solo yang kebobolan sebesar Rp 21 miliar.

Maraknya kejahatan melalui internet (cyber crime), menjadi perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pengawas perbankan ini meminta bank lebih serius mengembangkan teknologi informasi. OJK menilai, penggunaan teknologi diikuti potensi risiko. "Kami akan menyempurnakan aturan prudensial sejalan dengan kompleksitas sistem keuangan dan industri perbankan," ucap Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad.

Catatan Kepolisian RI, tahun 2011, kerugian akibat cyber crime Rp 4 miliar dan 178.800 dollar AS atau 520 kasus. Kerugian naik menjadi Rp 5 miliar dan 56.448 dollar AS atau 600 kasus di 2012. Sementara Januari-Maret 2013, kerugian Rp 1 miliar. Tahun ini, Polri mencatat, laporan cyber crime menjadi 3-4 laporan per hari, dibandingkan tahun 2012 yang 2-3 laporan per hari.
Kapolri Jenderal Sutarman mengingatkan, perbankan harus tetap berhati-hati. "Jangan sombong merasa punya teknologi canggih. Kenyataannya masih bisa dibobol juga," imbuh Sutarman. (Issa Almawadi, Adhitya Himawan, Barratut Taqiyyah)