Sabtu, 18 Oktober 2014

manusia dan karya sastra





Sastra dan manusia serta kehidupannnya persoalan yang selalu
menarik dibahas. Sastra berisi manusia dan kehidupannya. Manusia dan
kehidupannya berkait rapat dengan kehidupan sastra. Manusia
menghidupi sastra. Kehidupan sastra adalah kehidupan manusia.
 Manusia beragam melahirkan hubungan sastra dan agama.
Manusia beraksi menumbuhkan ekspresi perlawanan. Manusia
berbangsa mengembangkan rasa kebangsaan melalui sastra. Manusia
berekonomi menggambarkan keterkaitan ekonomi dan sastra. Manusia
berprofesi buruh menumbuhkan pikiran dan rasa keburuhan dalam
sastra. Manusia penghuni pesantren melahirkan sastra pesantren.
 Manusia sebagai antropolis bergandengtangan dengan sastra
dalam memahami kehidupan manusia. Manusia multikultural tergambar
dalam kehidupan dunia sastra multikultural. Manusia berkonflik budaya
dan sastra wadah menuju kedewasaan kehidupannya.
 Manusia bersastra gambaran kehidupan sosial budayanya.
Manusia bersastra menjaga kedamaian kehidupannya. Manusia berkopi
sastra cerminan kehidupannya bervariasi. Manusia berprofesi sastrawan
tidak kalah penting dengan politisi atau teknokrat.
 Manusia berkehidupan ilmiah dalam sasta melahirkan kritik
sastra dan eksperimentasi sastra. Manusia hidup secara global
menumbuhkan sastra global. Manusia berkomunikasi dengan telkom
yang menyatakan aktivitas dengan sastra. Manusia mengkritik
kehidupannya dengan menempatkan sastra sebagai alatnya.
 Manusia mengumpulkan karya sastranya. Namun, berpersoalan
antarsesamanya. Biasa namanya pun manusia. Manusia
berpemerintahan yang seharusnya bertanggung jawab terhadap
kehidupan sastra. Kita tunggu perhatiannya dan pelaksanaannya.
 Manusia berpunya aliran dalam kehidupannya. Lahirlah sastra
“kabur” atau absurd. Pelajari agar dipahami.
 Karya sastra berisi kehidupan manusia, yaitu pengalaman
hidupnya. Jika pun meninggal dunia, pengalamannya abadi dalam
karyanya. Terekam dalam kalimat-kalimat yang bercermin pemikiran,
perasaan, dan harapan yang dapat dibaca manusia lain.
 Manusia selalu bereksperimen dalam hidupnya. Lalu masuk
dalam dunia sastra eksperimen satu ke eksperimen lain membuat karya
warna baru. iv
 Sastra harus dibina, kalau tak bisa “binasakan” pembinanya
karena tak betanggung jawab. Ingat hal ini penting sebagai wujud
kelanjutan bersastra Indonesia.
 Masih banyak lagi hubungan sastra dan manusia.

sumber     : http://usupress.usu.ac.id/files/Sastra%20dan%20Manusia_Final_Normal_awal.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar